MateriKu

Blog Kumpulan Materi Soal Laporan

Breaking

Monday, December 19, 2016

Gerakan dan Organisasi Islam Modern di Indonesia


Assalamualaikum.
Gerakan dan Organisasi Islam di Indonesia sangatlah banyak. Lebih dari 100 Organisasi Islam masyarakat yang sudah terdaftar dan resmi di Indonesia. Namun kali ini Blog Materiku hanya terbatas membahas 4 macam organisasi islam yaitu :

1. Muhammadiyah
2. Nadhlatul Ulama'
3. Salafi
4. Hizbut Tahrir

I. Pembahasan

   1. Muhammadiyah
    Organisasi ini didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan dari kota santri Kauman, Yogyakarta pada tanggal November 1912. Pada awal pembentukannya, organisasi ini bertujuan untuk mendirikan lembaga pendidikan yang bersifat permanen dan mengembalikan ajaran Islam kepada kemurniannya serta membuang kebiasaan-kebiasaan yang tidak perlu. Kata Muhammadiyah secara bahasa berarti pengikut Nabi Muhammad. Penggunaan kata Muhammadiyah dimaksudkan untuk menisbahkan penganut Muhammadiyah dengan ajaran perjuangan Nabi Muhammad SAW. 

   A. Ajaran dan Pemikirannya
  • Mengamalkan ibadah hanya yang secara eksplisit disebutkan dalam Al-Quran dan hadis shahih. Contoh menghindari pengamalan hadis dla’if dan maudlu’, terutama yang dicampur dengan tradisi masyarakat lokal seperti mendoakan orang meninggal pada hari ke 1-7, 40, 100, 1000, atau setiap tahun (haul) dsb.
  • Selain menggunakan al-Quran dan hadis Nabi, mereka mengikuti hasil ijtihad dari ulama yang dipandang sebagai tokoh-tokoh pembaru, seperti Ahmad bin Hanbal, Ibn Taimiyyah, Ibn al-Qayyim al-Jauziyah dan lain lain, atau mengikuti hasil keputusan Majlis Tarjih (lembaga musyawarah hukum Islam melalui pengumpulan dalil-dalil terkuat dari al-Qur’an dan hadis).
  • Segala hal baru mengenai ibadah yang tidak pernah dilakukan oleh Rasullullah adalah bid’ah (membuat syariat baru yang terlarang dalam agama) seperti mengeraskan bacaan zikir, zikir bersama, dan lain lain.
  • Menggunakan metode hisab (penghitungan astronomi matematis) untuk menentukan awal dan akhir Ramadhan.
  • Lebih peduli pada pengembangan pendidikan formal daripada pendidikan non formal seperti pesantren.
  • —Lebih peduli pada program sosial kemasyarakatan daripada pelaksanaan ritual keagamaam yang bersifat kultural.
   B. Pendekatan Dakwah
       Muhammadiyah cenderung menggunakan pendekatan salaf (manhaj al-salaf) dan dakwah menyeluruh (dakwah al-Islam kaffah). Fokus dakwah muhammadiyah adalah pendidikan dan pelayanan kesehatan. Dalam dakwahnya Muhammadiyah konsen pada pemurnian dan pembaharuan. Di samping itu dakwah Muhammadiyah bertumpu pada tiga prinsip, yaitu tabsyir (menyenangkan), islah (memperbaiki), dan tajdid (memperbarui).
  C. Basis Masa
   Menurut Mujani (dalam Asyari, 2010:1), lebih dari 25 juta muslim Indonesia adalah pengikut Muhammadiyah yang umumnya berada di daerah perkotaan dan merupakan kaum terpelajar. MM Billah (dalam Yunahar, 1993:11) : Basis sosial dari Muhammadiyah adalah sekolah modern, para pedagang, penduduk kota, para petani, dan mencakup wilayah Jawa dan Luar Jawa.

  2. Nadhlatul Ulama'
     Organisasi ini pertama kali dipimpin oleh KH. Hasyim Asy’ari sebagai Rais Akbar (Ketua Agung) pada tanggal 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926). Pada masa pembentukan awal NU adalah sebuah organisasi sosial keagamaan yang mengumpulkan ulama dari berbagai daerah untuk melawan kolonialisme, namun pada perjalanannya NU pun memasuki ranah politik dan bergabung dengan Masyumi hingga selanjutnya berdiri sendiri sebagai partai politik.

  A. Ajaran dan Pemikirannya:
  Ajaran atau pemikiran NU yang relatif menonjol tersebut diantaranya adalah:
  1. Disamping mengamalkan ajaran yang secara eksplisit tercantum dalam al-Qur’an dan Hadis, NU juga mengamalkan ibadah yang tidak disebutkan secara eksplisit dalam al-Qur’an dan Hadis shahih, seperti Tahlilan, Istighatsah, Diba’an, Manaqib, dan lain lain.
  2. Mengikuti hasil ijtihad imam-imam mahzab empat, terutama mazhab Syafi’i dan para pengikutnya, seperti tarawih 20 rakaat, qunut shubuh, menggunakan metode ru’yatul hilal (melihat bulan sabit langsung) untuk menentukan awal dan akhir Ramadhan.
  3. NU juga menjadikan pendapat sahabat, tabiin, dan para ulama, sebagai rujukan penting dalam berakidah dan beribadah. Pendapat tersebut terkumpul dalam kitab yang diberi nama kitab kuning.
  4. Meyakini adanya berkah yang bisa diambil dari orang-orang shalih, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.
  5. —Pesantren tradisional dijadikan basis penyebaran ajaran NU.
   B. Pendekatan Dakwah
     Dalam berdakwah, NU banyak menggunakan pendekatan kultural, yakni berdakwah dengan menjadikan budaya masyarakat setempat sebagai instrumennya serta mengakomodasi dan melestarikan budaya masyarakat selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Hal ini terinspirasi dari pendekatan para ulama’ klasik dan Wali Songo dalam mengIslamkan tanah Jawa.

     Menurut NU, berdakwah pada masyarakat awam tidak bisa dilakukan secara kaku dan radikal. Dakwah Islam akan diterima bila ada kedekatan fisik dan psikis antara pendakwah dan umat yang didakwahi. Oleh karena itu dakwah harus dilakukan secara halus dan bertahap.
     C. Basis Masa
       Menurut Mujani (dalam Asyari, 2010:1), populasi pengikut NU di Indonesia berjumlah 40 juta jiwa yang mayoritas berada di pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatra dengan beragam profesi yang sebagian besar dari mereka adalah rakyat jelata, baik di kota maupun di desa.

   3. Salafi
       Gerakan Salafi di Indonesia banyak dipengaruhi oleh ide dan gerakan pembaruan yang dilancarkan oleh Muhammad ibn ‘Abd al Wahhab di kawasan Jazirah Arabia. Jargon “kembali pada al-Qur’an dan al-Sunnah” serta pemberantasan takhayul, bid’ah, dan khufarat, menjadi isu mendasar yang diusung oleh gerakan ini.
  A. Ajaran dan Pemikirannya
Empat ajaran penting dari gerakan salafi modern, yaitu :
  1. Upaya – upaya yang mereka kerahkan salah satunya terpusat pada pembersihan ragam bid’ah yang selama ini diyakini dan diamalkan oleh berbagai lapisan masyarakat Islam.
  2. Mereka memandang keterlibatan dalam semua proses politik praktis seperti pemilihan umum sebagai sebuah bid’ah dan penyimpangan.
  3. Mereka cenderung kooperatif dalam menyikapi gerakan-gerakan Islam yang ada dalam bingkai “nata’awan fima ittafaqna ‘alaih, wa natanashah fima ikhtalafna fih” (Kita bekerja sama dalam hal yang kita sepakati dan saling menasehati dalam hal yang kita berselisih).
  4. —Mereka meyakini adanya larangan melakukan gerakan separatis dalam sebuah pemerintahan Islam yang sah. 
   B. Pendekatan Dakwah
      Bagi penganut salafi, untuk urusan agama tidak ada istilah kompromi. Apa yang dipandang tidak benar menurut dalil al-Qur’an dan Sunnah secara tegas ditolak. Sedangkan apa yang dianggap benar akan disampaikan walaupun pahit. Pandagan seperti itulah tampaknya membawa Salafi ke “kancah” perdebatan dengan gerakan lain, baik dalam rangka mempertahankan keyakinan keagamaannya maupun menunjukkan bahwa keyakinan agama yang dianut lawan dalam perdebatan mereka anggap salah.
  C. Basis Masa
       Pada umummnya merupakan alumni pesantren atau majlis taklim yang diasuh oleh para ustad tamatan sekolah di Timur Tengah seperti Saudi Arabia dan Yaman, atau tamatan lembaga Timur Tengah yang ada di Indonesia seperti LIPIA (Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab) di Jakarta.

  4. Hizbut Tahrir
    Hizbut Tahrir berdiri pada tahun 1953 di Al-Quds (Baitul Maqdis), Palestina. Gerakan yang menitik beratkan perjuangan membangkitkan umat di seluruh dunia untuk mengembalikan kehidupan Islam melalui tegaknya kembali Khilafah Islamiyah ini dipelopori oleh Taqiyuddin An-Nabhani, seorang alumni Al-Azhar Mesir, dan pernah menjadi hakim di Mahkamah Syariah di Palestina. Di Indonesia, Hizbut Tahrir masuk pada tahun 1980-an dengan merintis dakwah di kampus-kampus besar di seluruh Indonesia.
    A. Ajaran dan Pemikirannya
      Ajaran yang diyakini benar oleh para pengikut Hizbut Tahrir, diantaranya adalah :
  1. Menegakkan syariat Islam dalam setiap aspek kehidupan.
  2. Mengupayakan berdirinya Negara Islam global (khilafah) yang dipimpin oleh seorang Khalifah.
  3. Mengharamkan segala bentuk instrumen demokrasi termasuk pemilu yang dipandang sebagai produk pemikiran barat (kufur).
  4. Melarang keterlibatan anggotanya dalam politik praktis melalui partai selama masih menggunakan sistem demokrasi.
  5. Menolak segala tatanan politik, sosial, ekonomi, teknologi produk Barat modern dan menggantinya dengan tatanan Islam.
   B. Pendekatan Dakwah
     Pendekatan yang ditempuh HT dalam berdakwah adalah pendekatan demonstratif-publikatif. Maksudnya adalah berbagai macam pendekatan yang dilakukan untuk menarik perhatian masyarakat melalui media cetak, media online dan elektronik, dalam bentuk penyebaran buletin Jumat, brosur, dan lain-lain.
  C. Basis Masa
       Mayoritas pengikut HT di Indonesia adalah kaum muda dari kalangan mahasiswa di kampus-kampus perguruan tinggi umum. Lembaga-lembaga yang menjadi basis HT adalah Badan Dakwah Kampus (BDK) atau Lembaga Dakwah Kampus (LDK).

II. Kesimpulan

Keempat organisasi di atas memiliki beberapa perbedaan mendasar, yang sulit untuk disatukan. Kebanyakan terkait dengan persoalan furuiyyah (cabang, fiqih), sementara persoalan ushul (pokok,aqidah) hampir semuanya sama.

Jika ingin mengunduh materi ini berupa format powerpoint(.ppt) silahkan kunjungi link berikut:


Sekian materi yang bisa Blog Materiku jelaskan semoga ilmu ini bisa bermanfaat. Apabila ada kesalahan tulisan maupun informasi silahkan berkomentar dibawah ini. Terima Kasih.
Wassalamualaikum.

No comments:

Post a Comment