MateriKu

Blog Kumpulan Materi Soal Laporan

Breaking

Monday, December 26, 2016

Media Transmisi

Transmisi di sini diartikan proses perpindahan ataupun pertukaran data dari komputer ke komputer, komputer ke server, ataupun komputer ke media elektronik lainnya. Jadi untuk melakukan pertukaran data tersebut, tidak terjadi begitu saja. Dibutuhkan media yang sebagai perantara untuk proses pengiriman data tersebut.

Media transmisi merupakan suatu jalur fisik antara transmitter dan receiver dalam sistem transmisi data. Media transmisi dapat diklasifikasikan sebagai guided (terpandu) dan unguided  (tidak terpandu). Kedua-duanya dapat terjadi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Dengan media yang terpandu, gelombang dipandu melalui sebuah media padat seperti kabel tembaga terpilin (twisted pair), kabel coaxial tembaga dan serat optik. Untuk  unguided media contohnya atmosfir dan udara, bentuk transmisi dalam media ini disebut sebagai wireless transmission.
Yang ingin mengunduh materi ini dalam format (.doc) silahkan kunjungi tautan berikut:
Beberapa fakor yang berhubungan dengan media transmisi dan sinyal sebagai penentu data rate dan jarak adalah sebagai berikut:
  1. Bandwidth                                                                                                                                 Semakin besar bandwidth sinyal maka semakin besar pula data yang dapat ditangani.
  2. Transmission Impairement (kerusakan transmisi)                                                                       Untuk media terpandu, kabel twisted pair secara umum mengalami kerusakan transmisi lebih dari pada kabel coaxial, dan coaxialmengalaminya lebih daripada serat optik.
  3. Interference (Interferensi)                                                                                                   Interferensi dari sinyal dalam pita frekuensi yang saling overlapping dapat menyebabkan distorsi atau dapat merusak sebuah sinyal.
  4. Jumlah penerima (receiver)                                                                                                       Sebuah media terpandu dapat digunakan untuk membangun sebuah hubungan point-to-point atau sebuah hubungan yang dapat digunakan secara bersama-sama.

Karakteristik Media Transmisi

1.       Media transmisi dengan menggunakan kabel (wire)
Untuk media ini, kabel yang digunakan terbagi atas 2, yaitu:
A.      Copper media, yaitu kabel yang digunakan terbuat dari tembaga. Jenis kabel ini memiliki banyak tipe, diantaranya:

1.       Coaxial cable, kabel ini digunakan pada antena televisi, terdapat satu inti kabel dan terdapat lapisan seperti aluminium foil yang bertujuan untuk menghilangkan pengaruh dari luar kabel seperti Electromagnetik Interference (EMI) dan Radio Frequency Interference (RFI).

Kabel ini banyak digunakan untuk mentransmisikan  sinyal  frekuensi  tinggi mulai 300 kHz keatas. Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem transmisi dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang cukup besar.

Karakteristik kabel coaxial :
·         Kecepatan dan keluaran: 10 -100 Mbps
·         Biaya rata-rata per node: murah
·         Media dan ukuran konektor: medium
·         Panjang kabel maksimum: 200m (disarankan 180m) untuk thin-coaxial dan 500m untuk thick-coaxial.
·         Dapat digunakan untuk sinyal analog maupun digital. Karena dibentuk dengan menggunakan shield maka lebih kecil kemungkinan berinterferensi dan terjadinya cross-talk. Untuk transmisi dari sinyal analog, setiap beberapa kilometer perlu diberikan amplifier. Spektrum yang digunakan untuk pensinyalan (signaling) adalah sekitar 400 MHz. Dengan demikian untuk sinyal digital,  repeater dibutuhkan dalam setiap kilometer.

2.       Twisted Pair Cable, karakteristiknya kabel ini berpilin secara berpasangan dan merupakan generasi setelah kabel coaxcial. Sekarang, kabel ini sering digunakan pada saat membangun jaringan. Untuk menghubungkan kabel ini digunakan konektor yang disebut dengan Registered Jack (RJ).
Ada 2 jenis untuk kabel ini, yaitu:
·         STP (Shielded Twisted Pair) Cable
·         UTP (Unshielded Twisted Pair) Cable

UTP adalah media yang sangat umum digunakan, terutama pada sistem komunikasi telepon walaupun sebenarnya media ini dapat digunakan baik untuk transmisi data maupun suara. Suatu twisted-pair terdiri dari dua konduktor (biasanya tembaga) yang satu sama lain memiliki isolasi plastik dengan warna yang berbeda untuk identifikasi.
Kabel ini murah dan mudah diinstalasi, namun rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik, dan jarak jangkauannya hanya 100m.
STP memiliki lapisan metal yang membungkus tiap pasang dari konduktor yang terbungkus isolasi. Lapisan metal tersebut melindungi dari penetrasi noise elektromagnetik dan mengeliminasi crosstalk. kabel STP adalah lebih tahan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dari dalam maupun dari luar. Kekurangannya adalah mahal, susah pada saat instalasi (terutama masalah grounding), dan jarak jangkauannya hanya 100m .

Karakteristik UTP :
·        Kecepatan dan keluaran: 10 – 100 Mbps
·        Biaya rata-rata per node: murah
·        Media dan ukuran: kecil
·        Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek)

Ada beberapa kategori untuk kabel Twisted Pair, yaitu :
·        Kategori 1 (Cat-1)
Umumnya menggunakan konduktor padat standar AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan range impedansi yang lebar. Digunakan pada koneksi telepon dan tidak direkomendasikan untuk transmisi data.
·        Kategori 2 (Cat-2)
Range impedansi yang lebar, sering digunakan pada sistem PBX dan sistem Alarm. Transmisi data ISDN menggunakan kabel kategori 2, dengan bandwidth maksimum 1 MBps.
·        Kategori 3 (Cat-3)
Sering disebut kabel voice grade, menggunakan konduktor padat sebanyak 22 atau 24 pin dengan impedansi 100 Ω dan berfungsi hingga 16 MBps. Dapat digunakan untuk jaringan 10BaseT dan Token Ring dengan bandwidth 4 Mbps.
·        Kategori 4 (Cat-4)
Seperti kategori 3 dengan bandwidth 20 MBps, diterapkan pada jaringan Token Ring dengan bandwidth 16 Mbps.
·        Kategori 5 (Cat-5)
Merupakan kabel Twisted Pair terbaik (data grade) dengan bandwidth 100 Mbps dan jangkauan transmisi maksimum 100 m.

Karakteristik dari kabel UTP Cat5e adalah:
o   Lebih mengurangi noise dan gangguan sinyal daripada Cat5
o   Minimnya waktu delay respon ketika mengirimkan data besar daripada Cat5
o   Cat5E mampu meningkatkan kecepatan transfer yaitu 350 Mbit/s lebih dari 100 meter
o   Mendukung frekuensi hingga 350 Mhz
o   Tersusun dari empat pasang kabel (twisted pairs)
o   Jika jaringan dibuat dengan kualitas yang lebih baik, maka memungkinkan hingga panjang 50 meter kabel Cat5E memiliki atau mendekati kecepatan, Gigabit Ethernet (1000BASE-T)

B.      Optical Media. Pada optical media proses penyaluran data dilakukan dengan melewatkan cahaya (gelap/terang) pada kabel yang berupa serat kaca (Fiber Optic). Kabel fiber optic merupakan media networking medium yang digunakan untuk transmisi-transmisi modulasi. Fiber Optic mempunyai dua mode transmisi, yaitu single mode dan multi mode. Single mode menggunakan sinar laser sebagai media transmisi data sehingga mempunyai jangkauan yang lebih jauh. Sedangkan multimode menggunakan LED sebagai media transmisi.
Karakteristik kabel fiber optik :
·         Beroperasi pada kecepatan tinggi (gigabit per detik)
·         Mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar
·          Biaya rata-rata pernode cukup mahal
·          Media dan ukuran konektor kecil
·          Kebal terhadap interferensi elektromagnetik
·          Jarak transmisi yang lebih jauh ( 2 - 60 kilometer)


2.       Media transmisi tanpa menggunakan kabel (wireless)
Untuk media ini, kabel yang digunakan terdiri dari:
A.      Wireless Fidelity
Pada media transmisi ini, gelombang radio merupakan alat perantara untuk menghantar data pada jaringan. Pada saat ini trennya disebut wi-fi (wireless fidelity).
Ada beberapa standar yang diatur oleh IEEE untuk jenis media yaitu:
-> 802.11a: frekuensi sebesar 5 GHz, bandwith sebesar 54 Mbps.
-> 802.11b: frekuensi sebesar 2,4 GHz, bandwith sebesar 11 Mbps.
-> 802.11g: frekuensi sebesar 2,4 GHz, bandwith sebesar 54 Mbps.

Pada media ini wireless terdapat kekurangan, yaitu sangat mudah dipengaruhi oleh Radio Frequency Interface (RFI) yang mengganggu pengiriman data.

B.      Infra merah (infra red)
Komunikasi infra merah dicapai dengan menggunakan transmitter/receiver (transceiver) yang modulasi cahaya yang koheren. Sinar elektromagnet yang panjang gelombangnya lebih daripada cahaya nampak yaitu di antara 700 nm dan 1 mm. Sinar infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan nampak pada spectrum elektromagnet dengan panjang gelombang di atas panjang gelombang cahaya merah. Dengan panjang gelombang ini maka cahaya infra merah ini akan tidak tampak oleh mata namun radiasi panas yang ditimbulkannya masih terasa/dideteksi.

C.      Gelombang Radio Narrow-Band
Gelombang Radio Narrow-Band disebut juga dengan Gelombang Radio Frekuensi Tunggal karena pada medium pentransmisiannya menggunakan gelombang radio berfrekuensi tunggal untuk mentransmisikan data. Adapun dalam penggunaannya gelombang ini dapat menempuh jarak yang lebih jauh dari pada sinar inframerah. Hal ini dikarenakan gelombang radio dapat memantul melalui dinding, gedung, bahkan atmosfer bumi. Tetapi gelombang radio ini tidak dapat menembus dinding yang terbuat dari besi.
Rentang 30 MHz sampai 1 GHz merupakan rentang yang efektif untuk komunikasi broadcast. Tidak seperti kasus untuk gelombang elektromagnetik berfrekuensi rendah, ionosfer cukup trasparan untuk gelombang radio diatas 30 MHz. jadi transmisi terbatas pada garis pandang, dan jarak transmitter tidak akan mengganggu satu sama lain dalam arti tidak ada pemantulan dari atmosfer. Tidak seperti frekuensi yang lebih tinggi dari zona gelombang mikro, gelombang siaran radio sedikit sensitive terhadap atenuansi saat hujan turun. Karena gelombangnya yang panjang maka, gelombang radio relative lebih sedikit mengalami atenuansi.
Sumber gangguan utama untuk siaran radio adalah interferensi multi-jalur. Pantulan dari bumi, air, dan alam atau obyek-obyek buatan manusia dapat menyebabkan terjadinya multi-jalur antar antena. Efek ini nampak jelas saat penerima TV menampilkan gambar ganda saat pesawat terbang melintas.

D.      Gelombang Radio Spread Spectrum
Transmisi data menggunakan gelombang radio spread spectrum dikembangkan oleh angkatan bersenjata untuk memecahkan beberapa masalah komunikasi dengan gelombang radio. Dalam teknik ini gelombang radio menggunakan beberapa frekuensi untuk mentransmisikan data. Spread spectrum memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap gangguan dari luar dibandingkan dengan teknik gelombang radio frekuensi tunggal.

E.       Gelombang Mikro (microwave)
Penggunaan media penghubung dengan microwave (gelombang mikro) memiliki kelebihan pada jaraknya yang tidak terbatas. Terdapat dua jenis teknik transmisi microwave, yaitu:
·         Terrestrial Microwave
Pada teknik Terrestrial Microwave menggunakan transmitter dan receiver yang terdapat di bumi. Jaringan telepon antar kota yang biasanya menggunakan menara relay adalah salah satu contoh penggunaan gelombang mikro jenis terestrial. Untuk mentransmisikan gelombang mikro biasanya digunakan antenna parabola yang menghasilkan sinyal terpusat. Antena parabola juga digunakan pada penerimanya. Pengaturan letak antena parabola yang akan digunakan sebagai transmitter dan receiver pada teknik ini harus diperhatikan, mengingat sifat dari sinyal yang dipancarkan adalah terpusat dan bukan tersebar. Terrestrial microwave memiliki bandwidth antara 1-10 Mbps dan biasanya beroperasi pada frekuensi antara 4-6 GHz dan 21-23 GHz.
·         Satellite Microwave
Pada teknik ini menggunakan satelit komunikasi yang berada di ruang angkasa sebagai relaynya. Tiap-tiap stasiun di bumi menggunakan antena parabola untuk berkomunikasi dengan satelit. Satelit berfungsi mentransmisikan kembali sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh stasiun yang berbeda. Apabila stasiun yang dituju letaknya berlawanan dengan letak satelit yang digunakan sebagai relay, maka satelit tersebut akan memancarkan sinyal ke satelit lainnya yang letaknya tidak berlawanan dengan stasiun tujuan. Karena jarak yang ditempuh oleh suatu sinyal yang ditransmisikan dari bumi (station transmitter) menuju satelit dan kembali lagi menuju bumi (satelit receiver) sangat jauh, maka terdapat propagation delay yang berkisar antara 0,5 hingga 5 detik. Gelombang mikro ini beroperasi pada frekuensi antara 11-14 GHz dengan bandwidth antara 1-10 Mbps.

F.       Bluetooth                                                                                                                      Bluetooth  adalah suatu teknologi komunikasi wireless yang memanfaatkan frekuensi radio ISM 2.4 GHz untuk menghubungkan perangkat genggam secara terpisah (handphone, PDA, computer, printer, dan lain-lain) dengan jangkauan yang relatif pendek.

No comments:

Post a Comment